Senin, 05 Oktober 2015

Hotou Gakuen |part 1|


   Akademi Hotou, tempat di mana siswa berpotensi lain dari manusia biasa belajar.
yap, orang-orang menyebut potensi mereka..

"SIHIR"

Tap..tap..tap..
Begitulah bunyi langkah kakiku yang lemas tanpa semangat.Setelah 6 bulan atau setengah tahun, akhirnya aku terbiasa dengan lingkungan akademi, aku juga punya banyak teman.
Yang membuatku malas adalah pergi ke akademi pagi-pagi sekali, jadinya aku harus bangun pagi agar tidak terlambat. 
      Berjalan di lorong gedung utama akademi, yang sepi dan sunyi. Gedung utama akademi adalah gedung tempat di mana semua siswa berkumpul dan belajar, hem.. bentuk umumnya seperti sekolah biasa, namun di lingkungan akademi semua menyebutnya dengan sebutan gedung utama.Sampai di tujuan, yaitu kelas 1-4 Koukousei (SMA), kelas di mana aku menetap di dalamnya. Dan ternyata aku sudah terlambat, aku terdiam di depan kelas tepat di samping pintu kelas yang terbuka.


"Hari ini kita kedatangan murid baru" Kudengar suara sensei (guru).
"ah.. aku benar-benar sudah terlambat.."
 Gumamku.
Dan sepertinya.. Kelasku lagi-lagi kedatangan murid baru, merepotkan.
"Aizawa Nara-san!"
Suara sensei yang kali ini terdengar lantang membubarkan lamunanku.
"Terlambat lagi?" Tambahnya.
"accah.. aku benar-benar sudah ketahuan
Yap, Namaku Aizawa Nara, murid baru di Akademi Hotou kelas 1-4.
Setelah keterlambatanku di ketahui oleh sensei, terpaksa aku menampakkan diri di depan kelas.
"Maaf sensei, saya terlambat" Kataku dengan cepat supaya bisa segera duduk di bangkuku.
"Baiklah.. tapi lain kali kalau terlambat lagi, tidak ada toleransi untukmu" kata sensei dengan ekspresi kesalnya.
Aku segera menuju tempat dudukku, 
tiba-tiba langkahku terhenti ketika berpapasan dengan seseorang dengan wajah asing dan tidak pernah kutemui.
Sepertinya dia murid baru yang di maksud sensei tadi, Mataku melotot kaget setelah beberapa detik bartatapan muka dengannya, kulihat dia juga kaget melihatku.


 "Ada apa Aizawa-san?"
Suara sensei lagi-lagi membubarkan kekagetanku.
"Ti-tidak apa-apa sensei" lalu aku langsung melangkah pergi ke arah bangkuku yang tidak terlalu jauh dari bangku murid baru itu.
 "aku merasakan aura sihir yang sangat besar saat berpapasan dengannya tadi.. siapa sebenarnya murid baru itu?" pikirku.
Biasanya hanya peniyihir yang mempunyai sihir yang kuat saja yang bisa merasakan aura sihir orang lain.
       Mengapa aku bisa?
Entahlah, dari dulu aku sudah bisa merasakan aura sihir orang lain.
Sekali lagi kulihat ke arah murid baru itu, Laki-laki remaja berkulit sama sepertiku, berambut coklat muda kehitaman dan tinggi sekitar 170-175 cm Dan juga wajahnya yang tidak kalah tampan dengan artis-artis di TV.
 Tu-tunggu dulu.. kenapa aku malah terlihat seperti megaguminya, kebiasaanku melihat orang lain sampai detail mulai kembali.
Ahh..!!  aku mengacak-acak rambutku.
Siapa sebenarnya dia.. aura sihirnya sangat besar dan...
[MENYERAMKAN]