Andai
saja saat itu aku bisa Menggenggam tanganmu..
Meraihmu..
Dan memelukmu..
Andai
saja saat itu aku bisa.. Menyelamatkanmu..
Andai
saja saat itu.. Aku tidak melepaskanmu..
Andai
saja saat itu.. Tubuhku mampu menolongmu..
Ku
mohon.. maafkanlah aku..
Yang
gagal melindungimu..
Yang
membiarkanmu mati begitu saja..
Maafkan
aku.. Karena aku bisa hidup karena kematianmu..
Kau
korbankan hidupmu..
Demi
diriku yang tidak berdaya..
Kau
serahkan dirimu kepada kematian..
Demi
menyelamatkanku..
“Terima
kasih” itulah kata-kata terakhirmu..
Tetesan
air mata mulai bermunculan di wajahku..
Kulihat
kematian sahabatku.. di depan mata kepalaku sendiri..
Kulihat
kematian sahabatku.. dengan tubuh tak berdaya milikku..
Kulihat
pengorbanan sahabatku.. Tanpa aku bisa berbuat apa-apa..
Menyesal
seumur hidup tidak akan mengubah apapun..
Menyalahkan
diri sendiri tidak akan bisa mengubah kenyataan..
Ini
bukan mimpi..melainkan kenyataan..
Dunia
ini penuh kekejaman.. juga keindahan..
Ku
mulai melangkah maju..
Tuk bisa
membalas kebaikanmu..
Ku
mulai menggapai cahaya..
Tuk
bisa meraihmu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar